Just another WordPress.com weblog

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan investment yang paling utama bagi setiap bangsa, apalagi bagi bangsa yang sedang berkembang, yang giat membangun negaranya. Pembangunan hanya dapat dilakukan oleh manusia yang dipersiapkan untuk itu melalui pendidikan.
Mutu pendidikan banyak bergantung pada mutu guru dalam membimbing proses belajar mengajar. Sejak berabad-abad orang berusaha untuk mencari jalan meningkatkan mutu metode mengajar dengan mencari prinsip-prinsip atau asas-asas didaktik. Namun demikian dianggap mengajar itu masih terlampau banyak merupakan seni yang banyak bergantung kepada bakat dan kepribadian guru.
Dalam zaman kemajuan ilmu pengetahuan ini para ahli berusaha untuk meningkatkan mengajar itu menjadi suatu ilmu. Dengan metode mengajar yang ilmiah diharapkan, proses proses belajar mengajar itu lebih terjamin keberhasilannya. Inilah yang sedang diusahakan oleh teknologi pendidikan. Secara ideal diharapkan, bahwa pada suatu saat, mengajar dan mendidik itu menjadi suatu teknologi yang dapat dikenal dan dikuasai langka-langkanya. Cita-cita itu masih belum dicapai bahkan mungkin tak akan kunjung tercapai. Namun teknologi pendidikan memberikan pendekatan yang sistematis dan kritis tentang proses belajar-mengajar. Teknologi pendidikan memandangnya sebagai suatu masalah yang harus dihadapi secara rasional dengan menerapkan metode problem solving.
Disamping itu perkembangan teknologi pendidikan didukung oleh perkembangan yang pesat dalam media komunikasi seperti Radio, Tv, VideoTape,Komputer, dan lain-lain yang dapat dimanfaatkan bagi tujuan intruksional.
Dengan mempelajari teknologi pendidikan, guru akan mempunyai pegangan yang mantap dan pedoman yang lebih dapat dipercaya untuk memberi pengajaran yang efektif. Sikap ilmiah terhadap proses belajar-mengajar akan memberi sikap yang lebih kritis terhadap caranya mengajar dan mendorongnya untuk mencari jalan yang menjamin keberhasilan.
Bagi sebagian besar orang istilah “Teknologi pendidikan “sangat membingungkan dan banyak yang salah mengartikannya. Sebagian lagi mengartikan istilah tersebut semata-mata sebagai hal yang berhubungan dengan peralatan teknik dan media yang di pakai dalam pendidikan, seperti overhead projector, televisi, slide projector, slide program, audio tape, rekaman video, dan sebagainya. Yang lain lagi berpendapat bahwa teknologi pendidikan adalah suatu kegiatan yang melibatkan analisi klinis yang sistematis dari keseluruhan proses belajar/mengajar sebagai usaha untuk mencapai keefektifan belajar/mengajar yang optimal.
Tujuan utama Teknologi Pembelajaran adalah untuk memecakan masalah belajar atau memfasilitasi kegiatan pembelajaran. Teknologi sebagai perangkat lunak yang berbentuk cara-cara sistematis dalam pemecahan masalah pembelajaran semakin canggih dan mendapat tempat secara luas dalam dunia pendidikan. Dengan demikian, aplikasi praktis teknologi pembelajaran dalam memecakan masalah . Pada umumnya karena kekacauan dalam mengartikannya maka teknologi pendidikan dianggap agak kurang bermanfaat. Mereka menganggap teknologi pendidikan adalah ungkapan khusus orang tertentu. Tentu saja praktisi yang bekerja di bidang teknologi pendidikan menjadi malu karenanya dan dalam beberapa kasus mereka telah mencoba memungkiri tanggung jawab itu. Beberapa waktu yang lampau, di beberapa perguruan tinggi dan politeknik terdapat unit yang bernama unit teknologi pendidikan. Akan tetapi, baru-baru ini telah di ubah dengan nama unit pengembangan pendidikan ,kemudian diubah lagi menjadi unit belajar atau nama yang serupa lainnya. Sejauh ini belum ada seorang pun yang datang dengan nama yang lebih baik. Bagaimanapun juga untuk sementara ini kita bangun untuk menghadapi hambatan yang ada. Karena alasan tersebut, kita akan terus menggunakan istilah teknologi pendidikan.
Dengan mengetahui segala sesuatu yang terhampar di alam semesta, barulah manusia dapat beriman melalui kesadarannya. Jadi melalui proses ”membaca” dan ”menulis”, kemudian beriman, manusia dapat menduduki tingkat atau derajat yang tinggi. Sebagaimana firman Allah swt. dalam Q.S. al-Mujadilah/58: 11.
Terjemahnya:
Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.
Pengetahuan itulah yang mengantarkan manusia selalu berpikir dan menganalisis tanda-tanda kekuasaan Allah swt. yang dilandasi dengan dzikir kepada-Nya untuk menghasilkan berbagai jenis pengetahuan demi kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
Pembelajaran agama islam yang mendorong dan mengaktualisasikan segenap kemampuan kejiwaannya, akan diperoleh suatu keberhasilan pendidikan secara umum, sehingga manusia akan menjadi muslim paripurna. Manusia paripurna yang di maksud adalah manusia yang beriman, berilmu pengetahuan dan beramal shaleh sesuai tuntutan agama islam.
perilaku belajar adalah kebiasaan belajar yang dilakukan yang dilakukan oleh individu secara berulang-ulang sehingga menjadi otomatis atau berlangsung secara spontan. Perilaku belajar tidak dirasakan sebagai beban, tetapi sebagai kebutuhan. Hal ini tercipta karena terus menerus dilakukan dengan bimbingan dan pengawasan serta keteladanan dalam semua aspek dan kreatifitas pendidikan. Selain itu, terdapat situsai dan kondisi pembelajaran yang memang diciptakan untuk mendukung berlangsungnya pemunculan kreatifitas dan kegiatan-kegiatan lain dalam konteks pembelajaran.
Belajar dalam konteks tertentu memberi corak kepada proses belajar siswa, secara berbeda-beda tergantung kecenderungan yang ada padanya. Gunarya (2012: 15) menjelaskan minimal ada mpat variabel yang membangun konteks belajar, yaitu (1) lingkup belajar; (2) area belajar, (3) teman belajar dan (4) pemicu belajarnya. Sedangkan berkenaan dengan asupan belajar, orang bisa mengindera dari luar, tetapi juga bisa dari dalam. Sesuai dengan jumlah indera kita, maka sekurangnya ada lima tipe asupan, yaitu visual melalui penglihatan, auditory melalui pendengaran, kinesthetic melalui perabaan-gerakan, olfactory melalui penciuman dan gustatory melalui pengecapan. Sejalan dengan pendapat tersebut, dalam teori Quantum Teaching, DePorter dkk. (2004: 84) menjelaskan bahwa setiap siswa memiliki modalitas belajar yang berbeda. Secara umum ada tiga modalitas belajar siswa, yaitu visual, auditorial, dan kinestetik. Menurut Bander dan Grinder (dalam DePorter, 2004: 85), meskipun kebanyakan orang memiliki akses ke ketiga modalitas tersebut, hampir semua orang cenderung pada salah satu modalitas belajar yang berperan sebagai saringan untuk pembelajaran, pemrosesan, dan komunikasi.
B. Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan diatas dan untuk lebih mengarahkan skripsi ini, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah “ Bagaimana Penerapan Dampak Teknologi Pembelajaran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Perilaku Belajar Siswa di Sekolah SMA Negeri 1 Tombariri “?
Untuk membatasi masalah yang akan dibahas maka penulis lebih memperincinya dalam sub-sub pokok masalah, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana upaya guru pendidikan agama untuk mencapai keberhasilan dan perubahan perilaku siswa dalam penerapan Teknologi di Sekolah SMA Negeri 1 Tombariri ?
2. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi guru pendidikan agama islam dalam penerapan Teknologi pendidikan ?
C. Devinisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian
Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dalam memahami variabel-variabel yang terkandung dalam skripsi yang berjudul “ Dampak Teknologi Pembelajaran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Perilaku Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Tombariri “ serta agar lebih terarah dala penyususnan skripsi ini, maka berikut ini dikemukakan beberapa penjelasan pengertin yang diharapkan dapat memudahkan pengertian terhadap skripsi in.
1. Teknologi Pendidikan adalah menurut istilah media komunikasi yang berkembang secara pesat yang dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Sedangkan secara bahasa teknologi yaitu pengembangan, penerapan, dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia.
2. Perilaku adalah kebiasaan belajar yang dilakukan oleh individu secara berulang-ulang sehingga menjadi otomatis atau berlangsung secara spontan. Perilaku belajar tidak dirasakan sebagai beban, tetapi sebagai kebutuhan.
D. Kajian Pustaka
Dalam kajian pustaka ini peneliti akan menganalisis beberapa artikel, baik buku maupun hasil penelitian sebelumnya yang ada kaitannya dengan Imlpikasi Teknologi pembelajaran guru pendidikan agama islam terhadap perilaku belajar siswa diantaranya:
a. Buku Teknologi Pendidikan karya S Nasution, membahas tentang pengertian dari teknologi pembelajaran.
b. Buku Teknologi Pembelajaran Landasan Dan Aplikasinya karya Bambang Warsita, membahas tentang tujuan utama Teknologi Pembelajaran.
c. Buku Psikologi Kependidikan karya Abin Makbun Syamsudin tentan pengertian Perilaku belajar siswa.
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui sejauh mana Upaya Guru Pendidikan Agama Islam untuk mencapai Keberhasilan dan Perubahan Perilaku Siswa SMA Negeri 1 Tombari setelah Penerapan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
b. Untuk mengetahui apa saja kendala-kendala yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam dalam penerapan Teknologi Pendidikan.
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan secara teoritis tentang bagaimana Dampak Teknologi Pendidikan sesuai dengan pedoman yang berlaku. Disamping itu di harapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk mengatasi kendala-kendala di dalam Dampak Teknologi Pendidikan untuk meningkatkan perilaku belajar siswa.
b. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi semua pihak yang berkompoten dalam bidang Pendidikan, khususnya Pendidikan, Bagaimana penerapan Dampak Teknologi Pembelajaran Guru Pendidikan Agama Islam terhadap Perilaku Belajar Siswa di Sekolah SMA Negeri 1 Tombariri.
F. Metode penelitian
1. Jenis dan Pendekatan penelitian
Penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Artinya pemilihan yang bertujuan mendeskripsikan hasil penelitian yang ditemukan oleh penulis dilapangan. Sehubungan dengan penelitian deskriptif kualitatif ini dikemukakan beberapa pendapat antara lain, Moleong, mengatakan bahwa penelitian kualitatif sebagai penelitian yang tidak menggunakan perhitungan.
Sedangkan Neong Muhadjir mengatakan bahwa penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang hanya sekedar menggambar hasil analisis suatu variabel penelitian.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian salah satu faktor yang sangat diperlukan adalah tempat penelitian. Hal ini dilakukan untuk memudahkan penelitian sekaligus pelaksanaan penelitian yang makin terarah pada sasaran yang dicapai. Adapun lokasi penelitian bertempat dikecamatan Tombariri, disebabkan perihal yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini terdapat ditempat tersebut.
Adapun lamanya penelitian yang penulis lakukan yaitu belym disesuaikan karena belum ada surat keputusan dari ketua STAIN Manado..
3. Sumber Data
Jenis data yang akan dikumpulkan oleh penulis dalam penelitian ini adalahterbagi dalam dua jenis, yaitu :
1) Data perpustakaan, yaitu : data yang dilakukan dari literatur seperti buku, majalah, dan sebagainya. Karakteristik dan kepustakaan yang dikumpulkan dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu :
a. Data primer, yaitu : literatur yang membahas tentang Dampak Teknologi pembelajaran guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan perilaku belajar siswa di SMA Negeri 1 Tombariri.
b. Data sekunder, yaitu : literatur lain yang mendukung penelitian ini seperti kamus-kamus, buku-buku yang membahas tentang Dampak teknologi pembelajaran guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan perilaku siswa di SMA Negeri 1 Tombariri.
2) Data lapangan, yaitu : data yang diperoleh dari hasil penelitian penulis di lokasi penelitian. Karakteristik data lapangan yang dikumpulkan dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu :
a. Data Primer, yaitu : data lapangan yang mengungkapkan tentang dampak teknologi pembelajaran guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan perilaku belajar siswa di SMA Negeri 1 Tombariri, terutama yang di peroleh dari informan yaitu 1 orang kepala sekolah, 1 orang guru pendidikan agama islam dan beberapa orang siswa.
b. Data sekunder, yaitu : data lapangan lain yang mendukung penelitian ini seperti sejarah berdirinya SMA Negeri 1 Tombariri, keadaan sarana dan prasarana, dan lain sebagainya.
c. Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Dokumen yaitu suatu metode mengumpulkan data dengan cara melihat data-data sekunder yang ada di SMA Negeri 1 Tombariri, studi dokumentasi di lakukan dengan mempelajari dokumen-dokumen yang terkait dengan judul tersebut. Dukumen tersebut di anataranya buku-buku tentang Dampak teknologi pembelajaran dan perilaku belajar siswa SMA Negeri Tombariri, dan dokumen-dokumen lain yang di anggap relevan dengan pokok permasalahan.
Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untik menguju, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data di sebagai berikut :
a. Observasi yaitu penulis melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian yaitu pada SMA Negeri 1 Tombariri, menyangkut sarana dan prasarana pendidikan dan lain sebagainya.
b. Interview yaitu penulis melakukan wawancara dengan beberapa Informan yang dapat memberikan data, seperti kepala sekolah SMA Negeri 1 Tombariri, 1 (satu) orang guru pendidikan agama islam dan beberapa orang siswa.
c. Dokumentasi yaitu suatu metode pengumpilan dengan cara melihat data-data sekunder yang ada di SMA Negeri 1 Tombariri, studi dokumentasi di lakuakan dengan cara mempelajari dokumen-dokumen yang terkait dengan judul tersebut. Dokumen tersebut diantaranya buku-buku yang berhubungan dengan Dampak teknologi pembelajaran guru pendidikan agama Islam dalam meningktkan perilaku belajar siswa di SMA Negeri 1 Tombariri, dan dokumen-dokumen lain yang di anggap relevan dengan pokok permasalahan.
5. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif tidak terpisah dari proses pengumpulan data. Sebelum penulisan laporan dimulai, maka terlebih dahulu dilakukan analisis data yang meliputi tiga tahap, yaitu sebagai berikut :
a. Reduksi Data, yaitu melakukan pemilihan, poemusatan, penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar dan muncul dan catatan di lapangan.
b. Penyiapan Data, yaitu penyelusuri informasi yang memungkinkan dilakukannya penarikan kesimpulan penelitian.
c. Menarik Kesimpulan, yaitu penulis merumuskan kesimpulan penelitian yang berkaitan dengan permasalahana pokok penelitian.
6. Pengecekan Keabsahan Data
Pengecekan keabsahan data dimaksudkan disini adalah untuk menjamin validitas data yang dikumpulkan, sehingga hasil penelitian itu dapat dipertanggung jawabkan secara objektif dan ilmiah. Dalam penelitian kualitatif, keabsahan atau validitas data tidak diuji dengan metode statistik, melainkan dengan analisis kritis kualitatif.
Adapun teknik pengecekan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui cross check atau cek silang antar data, baik dari sumber yang sejenis maupun dari jenis sumber lain. Maka data yang bersumber dari hasil wawancara dengan seorang informan, misalnya dikronfontasikan dengan data dari informan lain. Ini yang dimaksud dengan cek silang anatar data dari sumber yang sejenis.
Sedangkan cek silang antar data dari sumber yang tidak sejenis, misalnya data dari seorang informan dikonfrontasikan dengan data hasil observasi, atau data yang bersumber dari dokumentasi. Dengan demikian, validitas sebuah data sangat ditentukan oleh dukungan data lain, terutama dari sumber data primer dan atau paling tidak didukung oleh data sekunder.

G. Garis Besar Isi Skripsi
Penelitian ini terdiri dari lima bab, setiap bab terdiri dari beberapa sub-sub. Bab pertama merupakan bab pendahuluan, dibagi ke dalam beberapa sub pembahasan. Sub-sub pembahasan yang dimaksud meliputi: latar belakang maslah yang menggambarkan das solen (seyogyanya) dan das sein (senyatanya) yang menjadi landasan berpijak dalam melakukan kajian ini. Sub selanjutnya adalah rumusan masalah yang membatasi masalah pengertian judul dan definisi operasional, dilanjutkan dengan mengemukakan tujuan dan kugunaan penelitian serta diakhiri dengan garis besar isi skripsi.
Pada bab kedua penelitian mengemukakan uraian umum tentang landasan teoritis. Bab ini terdiri dari 2 sub bab; sub bab a yakni dampak Teknologi pembelajaran yang meliputi pengertian, materi, metode, dan manfaat. Sub bab b pembentukan perilaku belajar siswa yang meliputi pengertian perilaku belajar, dan tujuan.
Pada bab ketiga membuat metodologi penelitian yang berisi ulusan tentang metode yang digunakan dalam tahap-tahap penelitian yang meliputi : lokasi penelitian dan jenis penelitian, metode pendekatan digunakan dalam membahas objek penelitian, dilanjutkan dengan metode pengumpulan data, kemudian data terkumpul dilakukan pengelolaan data, dan diakhiri dengan analisis data.
Pada bab keempat berisi hasil penelitian Dampak teknologi pembelajaran guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan perilaku belajar siswa di SMA Negeri 1 Tombariri, peran pendidik dalam penerapan teknologi pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Tombariri.
Pada bab kelima sebagai bab terakhir dari pembahasan dalam penelitian ini, peneliti mengemukakan kesimpulan dari pembahasan dalam skripsi ini, kemudian di akhiri dengan implikasi penelitian.

Daftar Pustaka
Arfhan, Imbran. Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-ilmu Sosial Dan Keagamaan, Cet. III; Malang : Kalimasada Press, 1996.
Ellington, Hendry. Teknologi Pendidikan. Cet, 1 ; Jakarta : Erlangga, 1988.
Melong, Lexi J, Penelitian Kualitatif. Cet. IV; Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1993
Muhadjir, Neong. Metodologi Penelitian Kualitatif, Ed. III; Yokyakarta : Rake Serasin, 1998.
Nasution, S. Teknologi Pendidikan, Cet. 1; Bandung : Edisi Pertama, 1982.
Setijadi. Devinisi Teknologi Pendidikan, Cet, 1 ; Jakarta : Cv Rajawali, 1986
Syamsudin, Abin Makmun. Psikologi Kependidikan, Cet,1 ; Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002.
Warsita, Bambang Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya Cet. 1 ; Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Tinggalkan komentar